Minggu, 21 Mei 2017

Wong Ndelok Iku Kendel Alok

(Sumber : https://signedevents.com/france/le-mans/march-against-monsanto-le-mans/)




 Betapa umur itu tidak bisa bohong. Sejago jago nya manusia dalam hal apa pun dapat dipastikan akan lengser dari kemampuan yang ia miliki, utamanya kemampuan fisik.

Contoh faktual barusan awak nyaksikan GP Le Mans Perancis di layar kaca. Betapa hebat dan tangguhnya VR hingga lap terakhir, tapi ia jatuh dengan hanya beberapa detik sebelum finis.

Seandainya ia tidak terlalu mengedepankan ambisi nya (ha ha ha....maaf ini hanya dugaan sementara  teman teman group diskusi olah raga beresiko ini ). Kemungkinan besar ia dapat tetap mendulang nilai, untuk menggapai juara dunia 2017, atau minimal naik podium juara dua.

Tetapi itulah manusia atau menungso. kata orang zaman jarwo dosok nya arti harfiahnya wis menus menus isih ngongsa (Sudah perutnya kenyang, namun masih juga tanduk/nambah makanannya. Mungkin ini bisa sebagai gambaran model membalap sang legendaris motor GP ini.

Atau kalau hal ini dimasukkan ke dalam  AKU sebagai konsep  Ambisi Kemampuan Usaha ini adalah sebuah bentuk ambisi bagus meraih podium kampiun satu. Tetapi kalau Ambisi ini sudah melewati batas Kemampuan, walaupun Usaha nya juga maksimal, bisa jadi hasil nya tidak sebagaimana yang diharapkan.

Bisa dibayangkan usia VR sudah tiga puluh delapan tahun dan bersaing dengan MV yang berusia dua puluh dua tahun. Selisih usia yang  sangat jauh untuk olah raga yang membutuhkan ketahanan, kekuatan fisik dan ke akuratan mengendarai yang luar biasa ini.

Namanya saja awak hanya nonton /  ndelok - kendel alok. Karena awak bisanya hanya melihat saja dan komentar, wong  ndelok iku bisane mung kendel alok (orang nonton itu bisanya hanya komentar). Semoga saya dan sampeyan dapat memetik fenomena VR jatuh di lap akhir ini. Aamiin.

Bagaimana menurut sampeyan ?


Salatiga, 21 Mei 2017
Salam, Harduk,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar