Senin, 07 Agustus 2017

ULU KASOK YANG MEMPESONA



ULU KASOK /
Waduk PLTA Kotapanjang

Alhamdulillah.....udara cerah, mengawali keberangkatan kami Jumat pagi semalam, walau sore sebelumnya sempat hujan turun sekejap. Melewati tukang durian langganan kami, di bukit Naang, numpang lewat saja, saat melintas....awak pun bergumam “ Nanti saat pulang saja, kita mampir”. Di samping masih pagi, hari ini utama nya mau nengok Ulu Kasok, yang disebut kawan kawan sebagai   : “”Raja Ampat  nya Kampar ”” alias Raja Ampat KW lah.  Oleh julukan itu .... rasanya penasaran awak dibuatnya. 

Jadi harap maklum kalau penjual durian pun lewat dengan sempurna...ha ha ha. 
Sebagai penikmat durian dari kecil, rasanya sayang kalau ada penjual durian nggak mampir. Di samping rasa, memilih buah durian yang pulen, masak dan kuning, bagi awak adalah hal yang mengasyikkan. 


Durian nya mak Nyus

Kek mana memilih durian masak tanpa mencium buah durian, memilih warna isi buah durian kuning atau putih, adalah hal yang bisa dinikmati. Bahkan kita juga dapat memilih, apakah buah ini sudah masuk angin atau belum adalah proses yang amat menyenangkan. Namun sayangnya saat kita jalan pulang, abah penjual durian sudah gak ada, mungkin durian sudah habis atau beliau pergi Jum’atan, belum balik berjualan. ( Senyum dalam batin saja awak dibuatnya ). Weleh kok nulisnya glajus tentang durian yak..... kembali ke niat penulisan awal. 
Siap lewat bukit Naang segera jumpa jembatan Bangkinang. Lanjut terus lewat simpang tiga depan pendopo bupati, Untuk menuju Ulu Kasok ke Timur Hingga jumpa jembatan panjang  Simpang Berangin.   
Oh ya sebelum simpang tiga ini, sampeyan akan melewati Kuok yang terkenal dengan buah jeruknya ( mirip dengan jeruk keprok Tawangmangu / jeruk Brastagi, tetapi lebih serupa dengan jeruk Banyuwangi, warna hijau plus kandungan air jeruk nya yang banyak ). 
Satu lagi keistimewaan daerah ini adalah sate ayam. Sepanjang jalan berjajar rumah makan  dengan label sama sate ayam Kuok. 

  "SATE KUOK ", Sepanjang jalan
Sebelum  SIMPANG BERANGIN


Dari sini Ulu Kasok paling banter tinggal dua kilometer lagi. Tentu saja jalan yang benar adalah yang belok kiri, ( Jalur ke Payakumbuh / Padang ). Karena bila belok ke kanan adalah jalur yang ke Rokan Hulu. 
Menyusuri sebelah kiri jalan sungai Kampar, di sebelah kanan bukit padas menjulang ..... asyik lah. Jalan berkelok kelok sedikit meningkung kiri maupun kanan. Jadi gak usah heran pun, kalau sampeyan lewat daerah ini, hampir semua rumah makan berlabel “”Rumah Makan Kelok Indah””.

 Jalan berkelok yang indah

Tidak memakan waktu lama, sampailah kami di Ulu Kasok. Gak banyak cerita, bagi awak walau terbiasa naik gunung dan olah raga jalan cepat, tapi karena ada ojek. Naik ojek lah kami. 
Jalan memang baru saja di grider ..... itu masih terlihat dari back hoe di sana. Dari yang awak dengar, Ulu Kasok ini baru dibuka sekitar dua bulan lalu. Jadi pantas saja kalau semuanya masih serba darurat., namun justru itu yang mengasyikkan itu dikunjungi.
 
Di pinggir lintas Bangkinang - Payakumbuh

Jeprat jepret sana sini ..... wis lah pokoknya .... hampir segala angle gak terlewatkan.   
Oh ya....sebelum sampai di Ulu Kasok, ada daerah wisata .... jalan terowongan namanya ( semalam belum sempat nengok ). 
Semoga dalam waktu dekat dikabulkan lihat tempat itu sekalian ke Ulu Kasok lagi untuk wisata keliling waduk naik pompom / kelotok  ( perahu kecil ). Aamiin. Awak pikir waktu nengok dan foto foto sudah cukup. Kami segera balik, karena memang hari Jum'at, segera kami menuju ke kota Bangkinang lagi.

Siap Jum'atan

Awak muat foto bagian bawah kubah masjid / bagian dalam ini, bukan apa apa, siapa tahu sampeyan punya solusi tepat untuk membersihkan dari buduk ken ( jamur tembok karena lembab ). 
Kalau di rumah awak di atas kamar mandi buduk ken seperti itu, awak bersihkan menggunakan pemutih kain yang dicampur dengan sedikit air. Alhamdulillah bisa bersih dan tahan lama tidak buduk ken lagi. Siapa tahu bagian kubah dalam ini juga bisa dibersihkan dengan cairan pemutih kain, baru di cat ulang ( cat air tentunya ).

Semoga dalam waktu dekat awak bisa kunjung lagi ke waduk ini dan naik sampan, dan siapa tahu bisa juga memancing. Aamiin
So,....bagaimana menurut sampeyan ?


Salatiga, 7 Agustus 2017.
Salam, Harduk,-