Senin, 26 Juni 2017

WELL BEING 6 : Ilmu titen




 Ramuan temu lawak, temu ireng dan kunyit putih

Bulan semalam, awak bertemu dengan teman, ia bersama istrinya, sang istri dalam kondisi tidak sehat, dengan beberapa bagian tubuh bengkak – bengkak utamanya bagian kaki, hingga sampai sulit berjalan. Sebulan setelah pertemuan pertama itu, kami bertemu lagi, alhamdulillah sudah tidak bengkak – bengkak lagi, dan sudah dapat berkegiatan sebagaimana biasanya.

Dari penuturan nya ia mendapatkan resep dari saudaranya yang sudah berumur lebih dari tujuh puluh tahun, yaitu dengan minum ramuan herbal rebusan temu lawak, temu ireng dan kunyit putih. Hingga sampai saat ini ( bulan ke dua ) masih ia lakukan.

Di saat yang sama, awak juga bertemu dengan sahabat yang lain, yang menceritakan kondisi orang tuanya yang sudah cukup lama menderita gangguan tekanan darah lumayan tinggi, untuk ukuran usia beliau. Lalu di minum ramuan herbal juga. Alhamdulillah sudah ber sangsur angsur pulih kembali. Rambut jagung ( bukan jagung manis ) dengan jumlah tertentu, di rebus  dengan api kecil. Sisakan airnya hingga tinggal separuh dari jumlah semula, lalu diminum setiap pagi dan sore. 

Luar biasa memang, kemampuan beradaptasi orang-orang tua kita zaman dahulu, utamanya mensikapi kondisi lingkungan alam, hingga memperoleh manfaat bagi diri sendiri maupun lingkungan nya secara turun temurun, hingga beliau - beliau dalam kondisi sehat hingga usia sepuh ( tua ). Kalau boleh awak sebut orang  - orang tua zaman dulu ini memiliki “ilmu titen “.

Ilmu titen, secara harfiah adalah ilmu yang didapatkan berdasarkan kepada pengalaman. Yaitu menandai kejadian yang dialami, yang menimpa diri dan atau  lingkungan nya, lalu dicari jalan keluar terbaik berdasarkan pengalaman masa lalu, atas penuturan orang tua maupun lingkungan nya. Karena kejadian – kejadian serupa dan ditangani dengan perlakuakn yang tidak jauh berbeda bahkan bisa sama persis, sehingga ditandai lah, kejadian kejadian dimaksud. Lalu hal itu ditularkan kepada saudara dan handai taulan bahkan kepada tetangga yang membutuhkan nya. Oleh itu awak menyebutnya sebagai “ ilmu titen “. Bisa dibayangkan kalau pada saat itu, tidak memiliki ilmu titen ini, apakah beliau – beliau dapat secara maksimal memelihara kesehatan secara optimal. 

Mungkin saja, hingga sekarang, hal - hal baik ini masih dilakukan ( yang tidak bertentangan dengan ilmu kedokteran modern tentunya ). Utamanya pada kondisi yang mendesak, dan atau untuk preventif. Banyak kebiasaan – kebiasaan baik dari orang – orang tua zaman dahulu, perlu dilestarikan, dan bahkan ada baiknya hal tersebut di urai hingga mendapatkan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.

Banyak hal, yang kadang – kadang tidak terpikirkan, namun ternyata memiliki manfaat yang luar biasa. Misal ; Jeruk nipis dengan kecap yang dihangatkan, dapat meredakan batuk. Bahkan daun jarak di pagar pun bermanfaat bagi ibu yang baru melahirkan pertama kalinya, daun jarak dioles dengan sedikit minyak kelapa, dihangatkan hingga layu, lalu tempelkan pada buah dada yang mengeras. Bila tidak ada daun jarak, daun ketela rambat dan atau daun lembayung pun dapat digunakan untuk keperluan yang sama. Daun ketela pohon juga bermanfaat bagi yang sedang menderita sulit buang angin ( kentut ). Remas secukupnya daun ketela pohon, campur dengan minyak tanah, lalu oleskan pada perut.

Untuk  mencegah ingusan ( bersin - bersin ), hirup air hingga sampai pada ujung hidung atas pada saat wudlu, lalu keluarkan air yang disedot itu bersama ingusnya ( sisi = bahasa Jawa ). Bila sudah terlanjur pilek, seduh dengan air panas asam kawak ( asam Jawa yang sudah lama ), bila pilek bercampur dengan batuk  sertakan cabe rawit yang sudah dicuci lima biji utuh. Bila tidak memiliki riwayat DM, sertakan gula batu, atau gula aren ( enau ) secukupnya, dan minum wedang asam tersebut pada saat masih hangat. Semoga bermanfaat, bagi panjenengan lan kula. Aamiin.
Bagaimana menurut sampeyan ?

Salam, Harduk,-
Salatiga, 26 Juni 2017



Rabu, 07 Juni 2017

WELL BEING 4...Berperilaku tidak mindo.



 Makan enak itu sungguh menggoda.....tapi...

Pada umumnya, makan malam dilakukan sekitar pukul enam sore, namun bisa sebelumnya atau sesudahnya, sekitar Magrib lah. Hingga yang dimaksud dengan Mindo ( istilah dalam bahasa Jawa ) adalah makan untuk yang ke dua kalinya, setelah makan malam dilakukan. Kata Mindo hanya digunakan untuk makan malam saja dan bukan makan siang atau sarapan. Dan bahkan istilah ini tidak dapat dipakai untuk selain makan. 

Bila sampeyan mendengar kata dalam bahasa Jawa , mindon gaweni, berarti ada seseorang yang  melakukan suatu pekerjaan, namun dalam mengerjakan nya tidak secara tuntas. Oleh karena itu untuk pekerjaan yang sama, harus diulang  agar pekerjaan tersebut benar - benar selesai seperti yang diharapkan. Hal inilah yang disebut dengan mindon gaweni.

Kembali dengan ceritera tentang mindo.

Banyak dari diri kita sering tidak menyadari atas perilaku mindo ini. Biasa nya .... dalam batin ada bisikan : “Toh perut masih bisa menampung yang di makan...atau toh jeda waktu makan malam sudah lama, atau bahkan merasa tidak enak hati ... jadi ya .... makan lagi saja ...saya kira gak apa apa,”

Singkirkan semua dalih itu, dan kekeuhlah dengan kebiasaan baik tindak mindo, karena itu adalah awal dari terbentuk nya salah satu well being anda.

Terimakasih ibu, penjenengan sudah menanamkan kebiasaan ( cara hidup ) sehat yang luar biasa dan sangat bermanfaat . Walau tidak disampaikan secara gamblang dan harfiah pemaknaan nya, namun bila ditelisik lebih jauh, makan malam ke dua  ( mindo ) dapat ber akibat terhadap menumpuknya karbohidrat. Sedangkan makan malam yang hanya dilakukan sekali, tetapi langsung tidur, tanpa jeda saja,akan ber akibat tidak baik bagi kesehatan, apalagi dengan mindo.

Makan enak itu memang menggoda, bila mindo dilakukan secara terus - menerus dan tidak disadari lalu menjadi kebiasaan, bahkan tidak dibarengi dengan olah raga teratur, maka cepat atau lambat, ia dapat sebagai pemicu penyakit itu akan datang menghampiri. Iya kalau penyakitnya kelihatan. Lha kalau penyakitnya jenis yang tidak kelihatan seperti misalnya DM, menyerangnya akan ke segala penjuru tubuh. Wallahu a’lam.

Yang awak ingat, setiap bapak siap menghadiri kenduri malam hari dari rumah tetangga, dapat dipastikan pulangnya tentu ngasto ( ngasto bahasa Jawa membawa ) nasi gurih  bungkus daun jati, dengan potongan daging ayam ingkung ( ingkung = istilah bahasa Jawa untuk jenis masakan ayam untuk lauk kenduri ). Lalu, .... ibu  ngendiko seperti biasanya , “”sudah tidur sana, tadi kan sudah makan, itu untuk sarapan besuk pagi saja””.
 
Benar apa yang ditulis Stephen R. Covey, bahwa kebiasaan yang dilakukan ber ulang -  ulang, akan membentuk kepribadian.

Perilaku tidak mindo ini terbawa hingga sekarang, semata - mata  untuk menjaga kesehatan. Oleh itu kalau mendapat undangan kenduri di malam hari, harus berusaha tidak makan malam terlebih dahulu, dan atau kalau sudah makan ya harus berani ngampet ( ngampet = menahan ) tidak mindo di tempat jamuan. Semoga panjenengan lan kula, selalu dikaruniai kesehatan rochani dan jasmani yang prima. Aamiin.

Bagaimana menurut sampeyan ?


Salam, Harduk,-
Bangkinang, 7 Juni 2017.



Selasa, 06 Juni 2017

TITIP RINDU BUAT AYAH



MBAH KUNG ...alm.

Pernahkah mempertanyakan dalam batin terdalam, tentang arti ayah bagi kehidupan kita. Mungkin teringat senyumnya, bicaranya, kidung yang beliau bawakan, atau bau kopi pagi yang selalu merasuk dari meja duduk depan. Atau di saat sampeyan berjalan di pematang sawah …. membayangkan saat beliau membimbing dan mengajari kita berjalan di galengan ( galengan = pemisah antar pematang ) yang licin dengan berkaki telanjang agar tidak terpeleset tercebur di pematang sebelah kiri dan parit di sebelah kanan ? . Atau saat mendengar lagu Titip Rindu Buat Ayah karya Ebiet G Ade, dengan bait syairnya yang puitis mengena, seolah beliau selalu awet bersama kita.
***
Bagi seorang yang sudah dewasa, atau yang sedang jauh dari orangtua, lazimnya akan sering merasa kangen dengan ibu. Bagaimana dengan ayah ?. Apakah itu karena stigma, atau memang kodrat Yang Maha Kuasa mengehendaki.  Tetapi itulah adanya, dan tidak usah kita berusaha mengubahnya. Atau mungkin karena ibu lebih sering menelpon untuk menanyakan keadaanmu, kesehatanmu, kuliahmu, pekerjaanmu, sehingga hal itu bisa terjadi ?. 
Kalaupun itu alasannya, tahukah kamu, bahwa ternyata ayahlah yang selalu mengingatkan ibu untuk menelponmu .

Saat kecil ibulah yang lebih sering mendongeng. Tetapi tahukah kamu bahwa sepulang ayah bekerja dengan wajah kuyu selalu menanyakan pada ibu, apa saja yang telah kamu lakukan seharian. Lalu saat  kamu sakit batuk / pilek, ayah dengan suara baritonnya  ; "Sudah dibilang ! jangan minum es  !". Masih saja meminumnya. 
Tetapi tahukah kamu, bahwa saat - saat itulah ayah sangat khawatir terhadap dirimu.
***
Ketika kamu remaja, kamu menuntut untuk dapat izin keluar rumah, tetapi ayah berkata tegas “ tidak boleh “.  Sadarkah kamu bahwa ayah hanya ingin menjagamu. Karena bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang berharga. Saat kamu sudah menginjak ke usia kedewasaan dan kamu rasanya bisa dipercaya, ayah melonggarkan peraturannya, membolehkan untuk keluar malam, walaupun ayah tetap saja dengan hati yang gundah.
Dugaan ibu ternyata benar, kamu memaksa  untuk melanggar peraturan jam malamnya. Apa yang dilakukan ayah ;….. menunggu di ruang tamu dengan amat sangat khawatir. 
Ketika kamu dewasa dan harus  di kota lain, ayah harus melepasmu. Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu. Dan ayah sangat ingin menangis. Di saat kamu memerlukan sesuatu, ayah hanya mengernyitkan dahi, dengan tanpa menolak, lalu memenuhi permintaan itu.

Saat kamu di wisuda, ayah adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukmu, dan ayah tersenyum bangga dan bahagia karenanya.
Masih ingat kah kamu saat kamu kecil dulu, bila badan mu panas, dan saat ibu mu sudah lelah menggendongmu, maka ayah dengan telanjang dada, mendekap mu, sambil kamu harus melihat wajah ibumu di dapur, lalu ku alunkan kidung ini   ; Ana kidung rumekso ing wengi. Teguh hayu luput ing leloro. Luput ing bilahi kabeh. Jim setan datan purun. Paneluhan tan ono wani. Miwah panggawe olo. Gunaning wong luput. Geni atemahan tirto. Maling adoh tan ono ngarah ing mami. Guno dudu tan sirno  ( Kidung karya Sunan Kalijogo ).
Terjemahan bebasnya : Dengan doa di saat malam, menyebabkan kuat selamat terbebas dari segala penyakit segala petaka. Jin dan setan pun tidak mau, segala jenis sihir pun tidak berani. Apalagi perbuatan jahat. . Guna guna dari perbuatan orang tersingkir. Api menjadi air. Pencuri pun menjauh dari ku. Segala bahaya akan lenyap. Tidak terlampau lama dirimu terlelap dalam belai dukungan ayah.
Bait lagu Ebiet G Ade ini yang selalu menyentuh hati terdalam ku : Ayah dalam hening sepi kurindu. Untuk menuai padi milik kita. Tapi kerinduan tetap kerinduan. 

Allahumaghfirlahum warhamhum wa’afihi wa’fuanhum... Aamiin. Alluhumma firlaha warhamha wa'afihi wa'fuanha. Aamiin.. 
Semoga Allah Subhanna wa ta'ala mengampuni dosa ke dua orang tua kami. Aamiin

Salam, Harduk,-
Bangkinang, 6 Juni 2017

WELL BEING 3

 

 
Salah satu cara mendapatkan badan sehat, saat sudah usia pensiun adalah jalan kaki. Karena jalan kaki merupakan cara berlatih aerobik yang paling sederhana dan ter aman yang dapat dilakukan.  Mengapa di usia tidak muda lagi ( umumnya lima puluh tahun ke atas ), disarankan olahraga jalan kaki, salah satunya  adalah bahwa  jalan kaki megurangi hentakan pembebanan terhadap persendian dibandingkan dengan olahraga lari.
 
Beberapa manfaat jalan kaki diantaranya ; memperbaiki efektivitas kerja jantung dan paru paru, membakar lemak, meningkatkan metabolisme tubuh, mengontrol selera makan,  memperkuat otot - otot kaki paha dan tulang, serta masih banyak faedah yang lain. Bila jalan kaki dilakukan bersama dengan kolega atau klub jalan kaki, maka ada manfaat lain adalah ; anda tetap menjaga tali silaturachim serta berkomunikasi timbal balik dengan sesama pejalan kaki.

Dengan anda melakukan komunikasi demikian, maka secara tidak disadari, anda sedang melakukan proses pengolahan di otak , yang secara tidak disadari pula sebenarnya yang terjadi adalah,  secara tidak disengaja anda sedang mengasah kemampuan berpikir ( kognitif ).

Dan ini merupakan salah satu latihan terhadap daya ingat yang paling baik.

Bila itu terjadi berulang - ulang dan rutin, maka dengan sendirinya anda sedang pada tahap menaikkan daya ingat serta mengasah kemampuan penalaran. Dan ini juga melatih kemampuan penyelesaian masalah keseharian anda.

Secara umum berjalan kaki selama tiga puluh menit, lima kali dalam seminggu akan sangat membantu  tingkat kesehatan anda. Bila perlu gabungkan kegiatan olahraga jalan kaki demikian dengan kegiatan sehari - hari, misalnya ; daripada naik kendaraan bermotor, pilih bersepeda ke kantor, atau jalan  lah saat pergi belanja ke pasar / warung.  Atau anda tetap memilih menggunakan tangga daripada menggunakan elevator.

Bahkan ada beberpa pendapat yang menyatakan bahwa dengan jalan kaki sejauh dua hingga tiga kilometer dalam sehari, di samping dapat meningkatkan stamina, dapat juga mengurangi resiko terkena penyakit jantung. Coba saja rasakan, pada tarikan napas anda, sebelum dan sesudah melakukan jalan kaki secara rutin, maka napas anda akan terasa enteng, dan tidak tersengal. 

Bagaimana dengan jalan cepat? ?.
 
Tentu saja jalan cepat jauh lebih banyak mengeluarkan energi. Walau manfaat nya hampir sama dengan jalan santai, tetapi untuk jalan cepat di samping lebih banyak kalori yang terbakar, otot tubuh bagian bawah akan lebih kuat dibandingkan dengan jalan kaki biasa.

Bayangkan misalnya anda berlatih jalan kaki cepat tiap hari dan dilakukan selama dua tahun. Lalu pada usia lima puluh lima tahun nan, anda masih mampu naik ke puncak gunung Lawu, melalui jalur Widoro Kandang.

Tentu saja jalan di gunung  / bukit sangat berbeda dengan jalan biasa maupun jalan cepat biasa di  tempat datar. Jalan kaki di gunung atau perbukitan bahkan hiking, menekankan pada kerja otot kaki sehingga diperlukan teknik - teknik tertentu saat naik dan saat turun.

Di saat pertama kali anda melakukan jalan kaki di gunung dan atau bukit / hiking, biasanya anda akan merasakan sakit di paha dan betis hingga beberapa hari, tetapi itu adalah hal yang biasa. Namun bila menggunakan teknik yang tepat saat naik dan teknik saat turun, setelah yang ke dua dan seterusnya, biasanya sudah seperti kalau jalan di jalan yang datar.

Dengan berjalan cepat biasanya akan memiliki efek  aerobik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah serta efek anti gravitasi tubuh. Untuk itu lakukan dan sesuaikan dengan kondisi fisik dan umur anda, agar tetap sehat hingga anda tetap sejahtera
Bagaimana menurut sampeyan ?

Salam, Harduk,-

WELL BEING 2



  Lari ...
Mengapa harus olahraga lari, utamanya selagi muda. Karena lari olahraga yang paling murah dan paling mudah dilakukan, kapan pun di mana pun, dan manfaatnya tidak kalah dengan olahraga lain. Lari dapat meningkatkan kebugaran jantung, begitu juga paru paru akan mengembang. Lari juga melatih hampir semua otot tubuh utamanya otot kaki dan paha, serta banyak membakar kalori.
Oleh karena konteks  tulisan lari ini dalam rangka tetap sejahtera, hingga tujuan yang diharapkan  adalah memperoleh sehat, sehingga mempengaruhi cara berlari, yaitu lari dengan tidak dipaksa, tidak menempuh jarak tertentu dan kecepatan dan percepatan tertentu. Se enak - enak dan se nyaman - nyaman nya anda berlari.
Di samping udara masih segar lari di pagi hari lebih baik dari pada waktu malam hari.  Hal ini karena energi setelah berlari akan digunakan sepanjang hari, sementara untuk lari di malam hari, berdampak kepada sulit tidur setelah berlari.
Agar tujuan sehat itu tercapai, ada baiknya sebelum lari tidak makan terlampau banyak, atau kalau pun terpaksa makan, usahakan makan dengan selang waktu dua jam sebelum ber lari.  Agar tidak suduk en ( bahasa jawa ; sakit di perut yang terasa disodok sodok  ).
Agar memperoleh manfaat yang sebesar - besarnya terhadap kesehatan tubuh anda, disarankan untuk *lari dengan kecepatan yang tetap.* 
Akan tetapi kalau tidak memungkinkan, usahakan memperlambat sedikit lari anda, asal diusahakan tidak dicampur dengan kegiatan jalan kaki.
Namun hal ini juga bergantung kepada kondisi detak jantung pribadi masing - masing, ada baiknya dilakukan sesuai dengan kebiasaan anda. Bila terasa sesak di dada, kecepatan berlari  dikurangi, sebaliknya bila masih terasa nyaman ada baiknya kecepatan nya ditambah, hingga anda merasa nyaman.
Oleh karena tujuan berlari ini untuk mencari sehat, untuk itu minimal dilakukan tiga kali dalam seminggu secara rutin. Kalau hanya dilakukan satu kali dalam seminggu, sulit akan memperoleh  hasil  terbaik bahkan mungkin cenderung tidak akan memperoleh manfaatnya.
Salah satu hal penting rahasia sehat berlari adalah berkaitan dengan mempertahankan kebiasaan  - kebiasaan sehat lainnya, misalnya merokok. Hindari kebiasaan yang satu ini.
Secara sepintas olahraga lari dipandang sebagai olahraga sederhana dan ringan. Hanya sebagai kegiatan selingan sebelum dan atau setelah melakukan kegiatan harian. Namun sebenarnya lari sangat besar pengaruh nya terhadap kesehatan tubuh.
Bila rutin dilakukan tiap hari, lari akan dapat merangsang, meningkatkan dan melatih unjuk kerja jantung secara maksimal.  Di samping kelebihan - kelebihan tersebut, lari juga membakar kalori lebih banyak daripada olahraga lain, melatih konsentrasi dan memperlancar metabolisme dalam tubuh.
Perhatikan dan rasakan, saat berlari seolah - olah terasa sesak karena terjadi percepatan gerak pada jantung. Semakin lama anda bertahan, maka metabolisme dalam tubuh terjadi, dan anda terasa segar.
Ada satu hal lain yang tidak kalah pentingnya dengan olahraga lari adalah, rasa percaya diri anda akan bertambah lebih baik. Dituliskan demikian karena sejalan dengan kebugaran tubuh anda hingga ia menjalar ke berbagai sendi, lalu badan anda terasa enteng dalam gerak. Oleh karena secara fisik anda menjadi lebih gesit. Dan kegesitan ini berpengaruh terhadap peningkatan kepercayaan diri anda.
Olahraga, khususnya lari saat kita masih muda akan menjadikan anda tetap sejahtera di saat anda pensiun kelak, Bagaimana menurut sampeyan ?


Salam, Harduk,-
Bangkinang, 06 Juni 2017