Pada dasarnya semua orang ingin sejahtera, baik saat masih bekerja maupun setelah tidak lagi aktif bekerja. Pertanyaan
tentang kesejahteraan ini akan semakin banyak menghantui ketika masa
pensiun itu datang mendekat. Pertanyaan-pertanyaan seperti: *“Bagaimana
ya rasanya pensiun?” atau “Mau apa ya nanti setelah pensiun”* . Adalah
pertanyaan yang akan sering menghampiri seseorang pada saat akan
memasuki masa pensiun kelak. Sebagian orang akan memilih untuk menunda
menjawab pertanyaan ini dengan berpikir : *“Ah, pensiun saya masih jauh.
Nanti saja dipikirkan.”*
Meskipun demikian, menunda mencari jawaban dari pertanyaan ini bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan.Mempertanyakan sesuatu adalah salah satu tindakan yang dapat dilakukan manusia untuk mengasah kreatifitas.
Dengan bertanya, kita akan memulai untuk merangsang otak untuk mencari jawaban.
Semakin
banyak kita bertanya, maka kreatifitas-kreatifitas tersebut makin
terasah. Ada baiknya pula apabila jawaban-jawaban tersebut disusun dalam
bentuk daftar prioritas yang menyusun berbagai alternatif solusi yang
ditemukan untuk masing-masing pertanyaan. Begitu pula dengan pertanyaan
tentang kesejahteraan. Mencari jawaban tentang kesejahteraan atau well
being ini hendaknya dilakukan sedari dini, ketika usia kita masih muda
sehingga kita punya cukup banyak waktu untuk mempertimbangkan alternatif
solusi atau kegiatan yang dapat dilakukan pada saat pensiun nanti.
Persiapan yang matang jauh lebih baik daripada persiapan yang seadanya, bukan?
Untuk
memenuhi kesejahteraan ini, rata-rata orang memiliki kecenderungan
untuk mempersiapkan kesejahteraan dari segi materi ketimbang kesehatan.
Meskipun ada baiknya apabila kita memutar perspektif ini : *bahwa
mempersiapkan kesejahteraan dari segi kesehatan juga sama pentingnya
dengan persiapan materi*.
Karena,
silahkan saja bayangkan ketika anda pensiun nanti : buat apa
bergelimang materi kalau badan anda tidak dalam kondisi sehat sehingga
anda tidak bisa menikmati masa pensiun dengan baik ?
Apalagi
seringkali, kondisi kesehatan kita yang buruk terjadi akibat perbuatan
kita sendiri misalnya mengkonsumsi makanan yang berlebihan atau kurang
dari seharusnya dan enggan berolahraga sehingga kondisi tubuh menjadi
tidak optimal.
Kalau sudah begitu, materi sebanyak apa pun tidak dapat dinikmati dengan baik. Itulah sebabnya mengapa *mempersiapkan kesejahteraan dari segi kesehatan pun sama pentingnya dengan kesejahteraan materi*.
Untuk menjadi sehat dalam usia pensiun sebenarnya sederhana saja. Pertama,
tanamkan pada diri anda bahwa sehat adalah kebutuhan pribadi, bukan
orang lain. Dengan begitu, anda pun akan merasa perlu memperjuangkan dan
meraih kesehatan tersebut dengan sekuat tenaga melalui berbagai cara,
karena bagaimana pun juga, mencapai tubuh sehat adalah sebuah proses
panjang yang selayaknya dilakukan secara terus menerus dan rutin.
Olahraga
yang dilakukan pun tidak perlu menghabiskan banyak biaya. Anda bisa
memilih melakukan olahraga termurah di dunia : lari atau jalan pagi,
yang bisa anda dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Selain
olahraga, hal lain yang dapat anda lakukan untuk menjadi sehat adalah
melakukan general check up secara teratur ( termasuk yang dilakukan
perusahaan tempat anda bekerja saat ini ) dan menyimpan hasil salinan
laboratoriun tersebut dalam folder khusus yang menyimpan rekaman
kesehatan anda. Simpan pula riwayat penyakit dan perubahan kondisi fisik
pribadi anda. Coba teliti dan amati kegiatan atau asupan yang anda
makan sebelum anda jatuh sakit, sehingga anda dapat mengenal lebih jauh
kemampuan tubuh anda.
Melalui
catatan kesehatan pribadi anda, anda akan lebih mengenal karakter tubuh
anda, tahu apa yang dapat anda lakukan serta apa yang harus dijauhi
untuk tetap menjadi sehat sepanjang waktu.
Dua
hal yang sudah disebutkan di atas barangkali terdengar sepele namun
vital untuk proses anda mencapai tubuh yang sehat. Menjadi orang sehat
memerlukan proses panjang dan berkelanjutan sehingga mempersiapkan
kesejahteraan dari segi kesehatan perlu dilakukan sedini mungkin hingga
pada saat pensiun nanti, anda masih berada dalam keadaan sehat dan dapat
menikmati masa pensiun anda dengan nyaman.
Kalau
anda merasa tidak mampu untuk mempersiapkan kesehatan barangkali
penyebabnya bukan karena anda benar-benar tidak mampu, namun karena anda
tidak percaya pada kemampuan diri anda sendiri.
Ketidakpercayaan
terhadap kemampuan diri sendiri kemudian akan direspon oleh otak yang
memberikan isyarat pada tubuh untuk menyesuaikan kondisi dengan pikiran
anda sebelumnya *( self fulfilling prophecy )*.
Oleh karena itu, agar
otak kita bekerja semakin lebih baik, usahakan mempunyai keyakinan
terhadap kemampuan yang kita miliki, karena gagal itu mungkin, tetapi
kerja keras dan kemauan itu keharusan. Badan
sehat, selalu berpikir positif, materi cukup dan bersyukur, hingga anda
pensiun dalam kondisi yang sejahtera, baik fisik maupun materi.
Bagimana menurut sampeyan ?
Salam, Harduk,-
Maturnuwun pencerahannya pakdhe Har
BalasHapusSami sami mas Herry, mugi barokah dumateng panjenengan lan kula. Aamiin
Hapus