Minggu, 04 Juni 2017

WELL BEING

Pada dasarnya semua orang ingin sejahtera, baik saat masih bekerja maupun setelah tidak lagi aktif bekerja. Pertanyaan tentang kesejahteraan ini akan semakin banyak menghantui ketika masa pensiun itu datang mendekat. Pertanyaan-pertanyaan seperti: *“Bagaimana ya rasanya pensiun?” atau “Mau apa ya nanti setelah pensiun”* . Adalah pertanyaan yang akan sering menghampiri seseorang pada saat akan memasuki masa pensiun kelak. Sebagian orang akan memilih untuk menunda menjawab pertanyaan ini dengan berpikir : *“Ah, pensiun saya masih jauh. Nanti saja dipikirkan.”* 

Meskipun demikian, menunda mencari jawaban dari pertanyaan ini bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan.Mempertanyakan sesuatu adalah salah satu tindakan yang dapat dilakukan manusia untuk mengasah kreatifitas. 

Dengan bertanya, kita akan memulai untuk merangsang otak untuk mencari jawaban. 
Semakin banyak kita bertanya, maka kreatifitas-kreatifitas tersebut makin terasah. Ada baiknya pula apabila jawaban-jawaban tersebut disusun dalam bentuk daftar prioritas yang menyusun berbagai alternatif solusi yang ditemukan untuk masing-masing pertanyaan. Begitu pula dengan pertanyaan tentang kesejahteraan. Mencari jawaban tentang kesejahteraan atau well being ini hendaknya dilakukan sedari dini, ketika usia kita masih muda sehingga kita punya cukup banyak waktu untuk mempertimbangkan alternatif solusi atau kegiatan yang dapat dilakukan pada saat pensiun nanti. 
 
Persiapan yang matang jauh lebih baik daripada persiapan yang seadanya, bukan?

Untuk memenuhi kesejahteraan ini, rata-rata orang memiliki kecenderungan untuk mempersiapkan kesejahteraan dari segi materi ketimbang kesehatan. Meskipun ada baiknya apabila kita memutar perspektif ini : *bahwa mempersiapkan kesejahteraan dari segi kesehatan juga sama pentingnya dengan persiapan materi*

Karena, silahkan saja bayangkan ketika anda pensiun nanti : buat apa bergelimang materi kalau badan anda tidak dalam kondisi sehat sehingga anda tidak bisa menikmati masa pensiun dengan baik ? 
Apalagi seringkali, kondisi kesehatan kita yang buruk terjadi akibat perbuatan kita sendiri misalnya mengkonsumsi makanan yang berlebihan atau kurang dari seharusnya dan enggan berolahraga sehingga kondisi tubuh menjadi tidak optimal. 

Kalau sudah begitu, materi sebanyak apa pun tidak dapat dinikmati dengan baik. Itulah sebabnya mengapa *mempersiapkan kesejahteraan dari segi kesehatan pun sama pentingnya dengan kesejahteraan materi*.

Untuk menjadi sehat dalam usia pensiun sebenarnya sederhana saja. Pertama, tanamkan pada diri anda bahwa sehat adalah kebutuhan pribadi, bukan orang lain. Dengan begitu, anda pun akan merasa perlu memperjuangkan dan meraih kesehatan tersebut dengan sekuat tenaga melalui berbagai cara, karena bagaimana pun juga, mencapai tubuh sehat adalah sebuah proses panjang yang selayaknya dilakukan secara terus menerus dan rutin. 

Olahraga yang dilakukan pun tidak perlu menghabiskan banyak biaya. Anda bisa memilih melakukan olahraga termurah di dunia : lari atau jalan pagi, yang bisa anda dilakukan dimana saja dan kapan saja. 

Selain olahraga, hal lain yang dapat anda lakukan untuk menjadi sehat adalah melakukan general check up secara teratur ( termasuk yang dilakukan perusahaan tempat anda bekerja saat ini ) dan menyimpan hasil salinan laboratoriun tersebut dalam folder khusus yang menyimpan rekaman kesehatan anda. Simpan pula riwayat penyakit dan perubahan kondisi fisik pribadi anda. Coba teliti dan amati kegiatan atau asupan yang anda makan sebelum anda jatuh sakit, sehingga anda dapat mengenal lebih jauh kemampuan tubuh anda. 

Melalui catatan kesehatan pribadi anda, anda akan lebih mengenal karakter tubuh anda, tahu apa yang dapat anda lakukan serta apa yang harus dijauhi untuk tetap menjadi sehat sepanjang waktu. 
Dua hal yang sudah disebutkan di atas barangkali terdengar sepele namun vital untuk proses anda mencapai tubuh yang sehat. Menjadi orang sehat memerlukan proses panjang dan berkelanjutan sehingga mempersiapkan kesejahteraan dari segi kesehatan perlu dilakukan sedini mungkin hingga pada saat pensiun nanti, anda masih berada dalam keadaan sehat dan dapat menikmati masa pensiun anda dengan nyaman. 
Kalau anda merasa tidak mampu untuk mempersiapkan kesehatan barangkali penyebabnya bukan karena anda benar-benar tidak mampu, namun karena anda tidak percaya pada kemampuan diri anda sendiri.  

Ketidakpercayaan terhadap kemampuan diri sendiri kemudian akan direspon oleh otak yang memberikan isyarat pada tubuh untuk menyesuaikan kondisi dengan pikiran anda sebelumnya *( self fulfilling prophecy )*
 
Oleh karena itu, agar otak kita bekerja semakin lebih baik, usahakan mempunyai keyakinan terhadap kemampuan yang kita miliki, karena gagal itu mungkin, tetapi kerja keras dan kemauan itu keharusan. Badan sehat, selalu berpikir positif, materi cukup dan bersyukur, hingga anda pensiun dalam kondisi yang sejahtera, baik fisik maupun materi.  
 
Bagimana menurut sampeyan ?


Salam, Harduk,-

2 komentar:

  1. Maturnuwun pencerahannya pakdhe Har

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sami sami mas Herry, mugi barokah dumateng panjenengan lan kula. Aamiin

      Hapus